Bulughul Maram & Penjelasannya. Ummul Qura. Diskon 30%

Penulis: Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani
Penerbit: Ummul Qura

Berat: 1,6 Kg, Hard Cover
Dimensi: 18 cm cm x 23 cm
Tebal: 1200 halaman
Judul Kitab Asli: Mukhtasharul Kalami ‘ala Bulughil Maram
Syarah: Syaikh Faisal Alu Mubarak
Tahqiq: Sumair Az-Zuhairi

Resensi:

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Syarah yang tercantum dalam kitab ini adalah syarah orisinil, bukan rekayasa penerbit, melainkan syarah yang disusun oleh Syaikh Faisal Al-Mubarak yang berjudul ‘Mukhtasharul Kalami ‘ala Bulughil Maram’,

Bulughul Maram Merupakan kitab hadits tematik yang memuat hampir 1600 hadits yang di jadikan sumber pengambilan hukum(Istinbath) fikih islam. Disusun oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, ulam besar ahlussunnah wal jamaah yang dianggap sebagai pemimpin umat di bidang hadits (Syaikhul Islami fil Hadits). Pada mulanya, kitab ini di buat secara khusus oleh penulisnya untuk putranya. Ternyata, kitab ini di minati oleh banyak kalangan dan di pandang cocok untuk penuntut ilmu pemula. Dalam perkembangannya, kitab ini pun, menerima pengakuan global serta banyak di pelajari dan di terjemahakan di seluruh dunia.

Bulughul Maram memiliki keutamaan yang istimewa kerena seluruh hadits yang termuat di dalamnya kemudian menjadi fondasi landasan fikih dalam madzab Syafii, selain menyebuatkan asal muasal hadits-hadits yang termuat di dalamnya, penyusun juag memasukan perbandingan antara beberapa riwayat hadits lainnya yang datang dari jalur yang berbeda. Dengan keistimewaan ini, Bulughul Maram tetap menjadi rujukan primer dalam bidang fikih yaang di pakai secara luas tanpa memedulikan madzab fikihnya.

Meski telah banyak di terbitkan dan di terjemahkan, faedah kitab Bulughul Maram tentu akan terasa jika di berikan nilai tambah. Karenanya, kitab terjemahan edisi ini hadir dengan peningkatan fitur:
Tata letak dengan tipografi (pemilihan font dan khath) yang lebih nyaman di baca sehingga tidak melelahkan pembacanya.
Terjemahan ini merujuk kepada tiga naskah kitab asli Bulugul Maram sehingga lebih otentik dan valid dengan pencantuman kualitas hadits-hadits di dalamnya.
Syarah (penjelasan makna) ringkas yang ada pada hampir setiap hadits yang tercantum.

berikut di antara penjelasannya:

***

Bab Mengusap Sepatu (Khuf)

Berdasarkan pendapat ahlul ilmi mengusap khuf, sepatu, adalah boleh. Al-Hasan berkata , “Ada 70 sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang menceritakan kepadaku bahwa beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam mengusap sepatu.”

63. Dari Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, ‘Aku pernah bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, lalu beliau berwudhu, lalu aku berjongkok untuk melepas kedua sepatu beliau, tetapi beliau bersabda, ‘Biarkanlah, karena aku memasukkan kedua kakiku dalam keadaan suci.’ Lalu beliau mengusap kedua sepatunya .” (Muttafaq Alaih)

64. Sedangkan dalam riwayat Imam Empat kecuali An-Nasa’i (dari Mughirah bin Syu’bah) bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengusap sepatu bagian atas dan bagian bawah. (dalam sanadnya ada kelemahan)

Penjelasan:

Kedua hadits ini sebagai dalil bolehnya mengusap sepatu. Imam Ahmad berkata, “Tidak ada sesuatu pun (keraguan) dalam diriku terkait mengusap dua sepatu. Dalam masalah ini aku memiliki 40 hadits dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.”

Kalimat “Aku bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,” maksudnya adalah dalam safar, sebagaimana dijelaskan oleh Al-Bukhari, sedangkan menurut Malik dan Abu Dawud, “Peristiwa ini terjadi pada perang Tabuk.”