Ensiklopedia Hadits 2; Shahih Al-Bukhari 2 Almahira
- Rp 431.250 Rp 345.000
- Availability: Habis
Shahih al-Bukhari
Referensi Utama setelah al-Qur`an
Siapa yang tidak mengenal Imam Bukhari, seorang ulama hadits terkemuka di dunia. Hadits-hadits yang beliau riwayatkan memiliki derajat keshahihan paling tinggi. Bukan sesuatu yang berlebihan, apabila para ulama memberinya gelar Amirul Mu`minin fil Hadits (Pemimpin Kaum Mukminin dalam Bidang Hadits).
Imam Bukhari lahir di Bukhara tahun 194 Hijriyyah. Nama lengkapnya, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari, biasa dipanggil Abu Abdullah. Perjalanan hidupnya begitu mengesankan. Saat masih kecil, kedua matanya buta. Namun sang ibu tak pernah putus asa mendoakannya, hingga akhirnya Allah menyembuhkannya. Beliau sudah memulai pengembaraan sejak usianya beranjak sepuluh tahun. KOta-kota seperti Balkh, Naisabur, Rayy, Baghdad, Kufah, Mekah, Mesir, dan Syam menjadi bagian dari perjalanan ilmiahnya. Tidak heran jika guru dan muridnya ada dimana-mana.
Kecerdasan dan kekuatan hafalan beliau tidak terbantahkan. Kerja keras beliau dalam mengumpulkan dan menyeleksi hadits sungguh menakjubkan. Bayangkan, beliau menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk menemui para perawi hadits di berbagai kota. Di antaranya, Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekah dan Madinah), Kufah, Baghdad sampai Asia Barat. Dari kota-kota itu beliau bertemu 80 ribu perawi hadits. Kemudian dari merekalah, beliau mengumpulkan dan menghafal ratusan ribu hadits.
Tidak semua hadits yang beliau hafal, beliau riwayatkan. Beliau melakukan seleksi sangat ketat, di antaranya dengan meneliti apakah sanad (riwayat) hadits tersebut bersambung, dan apakah perawinya tsiqah (tepercaya).
Akhirnya, Imam Bukhari menghimpun dan menulis hadits-hadits yang sudah beliau seleksi. Dan kini, mahakarya Sang Imam pun ada di tangan Anda. Kitab Shahih al-Bukhari ini merupakan masterpiece beliau. Sampai saat ini, kitab ini menjadi rujukan utama di bidang hadits bagi kaum Muslimin seluruh dunia. Bahkan, para ulama menilai kitab ini sebagai kitab paling shahih setelah kitab suci al-Qur`an.