4 Kunci Keberkahan dan Kebahagiaan Hidup
16 September 2020Hadirin yang dikasihi Allah
Setiap muslim di muka bumi ini pasti menginginkan kehidupan yang bahagia, penuh dengan keberkahan, keamanan, kelapangan dan keridoan Allah SWT baik di dunia apalagi di akhirat kelak. Harta yang berkah, keluarga yang solih, pekerjaan yang nyaman, lingkungan yang baik, pemerintah yang adil, dan tempat tinggal yang aman dari bencana dan marabahaya. Semua itu dapat diperoleh seorang muslim ketika ia mengikuti tuntunan Allah Swt dalam kehidupan.
Semakin banyak kita mengikuti tuntunan Allah dalam kehidupan, semakin banyak kita mendapatkan keberkahan dalam kehidupan, semakin jauh kita dari tuntunan Allah, semakin jauh hidup kita dari keberkahan dan kelapangan.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman (yakin kepada janji Allah Swt, yakin dengan ketentuan dan tuntunan-tuntunan) dan bertakwa (melaksanakan perintah Allah semaksimal mungkin dan menjauhkan diri dari larangan Allah semaksimal mungkin) , pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS Al-A’raf [7]: 96).
Dalam ayat ini Allah menggambarkan betapa limpahan keberkahan yang turun dari semua arah, dari atas dari bawah, dari depan dan belakang. Dari kanan dan kiri, di semua lokasi, dari langit dan dari dalam bumi tanpa batas waktu, tempat dan jumlah diturunkan oleh Allah ketika penduduk sebuah negri beriman dan bertakwa.
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). (Al-Fath : 4)
Itulah keberkahan yang dijanjikan kepada orang beriman dan bertakwa. Walau keberkahan itu kadang tampak jumlahnya sedikit secara kuantitas, tetapi memberikan manfaat yang banyak serta diiringi dengan kebaikan dan keamanan.
Kaum muslimin yang berbahagia
Selanjutnya ada beberapa amalan yang secara khusus dapat mendatangkan keberkahan dan kelapangan hidup, jika kita ingin mendapatkannya dalam kehidupan ini:
Pertama, Banyak berzikir mengingat Allah dengan memperbanyak istighfar atas dosa.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra’d: 28)
فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُ ۥ كَانَ غَفَّارً۬ا (١٠) يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارً۬ا (١١) وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٲلٍ۬ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡہَـٰرً۬ا (١٢)
Artinya: “Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepadaTuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (puladi dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS Nuh [71]: 10-12).
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (١٢٤)قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (١٢٥)قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”. Dia berkata, "Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?" Dia (Allah) berfirman, "Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan.” (Thaha: 124-126)
Kedua, gemar menyambung tali silaturrahim.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berdabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia gemar menyambung tali silaturrahim.” (HR Bukhari dan Muslim).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, bahwa shilaturrahmi adalah, “Berbuat baik kepada kerabat sesuai dengan keadaan orang yang berbuat baik dan orang yang menerima perbuatan baik itu. Terkadang shilaturrahmi itu dengan harta (saling memberi hadiah), jasa (saling tolong menolong), mengunjungi, ucapan salam dan lainnya”.
bahaya memutuskan shilaturrahmi adalah Allâh Azza wa Jalla memutuskan kebaikan kepada pelakunya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الرَّحِمَ شِجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ ، فَقَالَ اللَّهُ مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ ، وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ
Sesungguhnya (kata) rahmi diambil dari (nama Allâh) ar-Rahman. Allâh berkata, “Barangsiapa menyambungmu (rahmi/kerabat), Aku akan menyambungnya; dan barangsiapa memutuskanmu, Aku akan memutuskannya”. [HR. al-Bukhâri dari Abu Hurairah Ra]
Ketiga, gemar bershadaqah.
Sedekah akan melapangkan dada.
Sampai Nabi Rasulullah SAW memberikan perumpamaan, “Perumpamaan orang yang pelit dan yang bersedekah, seperti dua orang yang memakai jubah dari besi yang sempit, sehingga kedua tangannya merapat ke dada hingga ke tenggorokannya. Seseorang yang bersedekah, setiap kali dia mengeluarkan sedekah, maka jubahnya menjadi lebar dan tangan serta jari-jemarinya bisa bergerak dengan leluasa. (Shahih Bukhari, 5/5461; Muslim, 2/1021).
Keempat, menyibukkan diri dengan ibadah dengan benar.
Di dalam hadits Qudsi, Allah berfirman, ”Wahai anak Adam, sibukkanlah untuk beribadah kepada-Ku, niscaya akan Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku tutup kefakiranmu. Jika tidak kamu lakukan niscaya akan Aku penuhi pada kedua tanganmu kesibukan dan tidak Aku tutup kefakiranmu.” (HR Ahmad).
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (An-Nahl: 97)
Baca juga
Nasihat tentang Kematian
Pemuda adalah generasi harapan bangsa.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Penyelenggaran Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19
Smart Edu : Bisnis Dunia Pendidikan Dan Solusi Anak Cerdas
Semangat Ibadah di 10 hari terakhir Ramadan