Terapi Mensucikan Jiwa. QISTHI PRESS. Diskon 25%
- Rp 92.000 Rp 69.000
- Availability: In Stock
ISBN: 978-979-1303-63-7
Ukuran: 15.5 x 24 cm
Jenis Buku: Hard Cover
Jenis Kertas: HVS
Jumlah Hlm: 398 Hlm
Berat: 0.6 Kg
Terapi Mensucikan Jiwa
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah
Intisari ajaran Islam tentang ketakwaan dan kesalehan yang dipetik dari al-Qur`an, hadis Rasulullah s.a.w., dan renungan-renungan keagamaan tentang penyucian jiwa serta pembinaan akhlak mulia, untuk dapat menjalani kehidupan secara lebih baik dengan sesama manusia (hablun min an-nâs) dan dengan Allah (hablun min Allâh)
Setiap muslim dituntut untuk dapat menjadi pribadi yang saleh. Sebab, kesalehan menghimpun seluruh kebaikan dan nilai-nilai luhur yang diajarkan Islam. Sehingga, ia pun akan dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia maupun dengan Allah. Buku ini menuntun kita untuk meraih kesalehan dan mewujudkan ketakwaan kepada Allah s.w.t.
Dirangkai dalam untaian nasihat dan hikmah yang disarikan dari ayat-ayat al-Qur`an, hadis Nabi s.a.w., atsar para sahabat dan as-salaf ash-shâlih serta renungan moral-spiritual penulisnya, karya ini sarat makna dan meggugah kalbu pembacanya. Di dalamnya ditunjukkan, bagaimana setiap Muslim harus dapat menghidupkan hati dan membersihkan jiwa, salah satunya, dengan selalu membaca al-Qur`an, menghayati maknanya, dan mengamalkan ajarannya. Penulisnya juga menjelaskan, bahwa kehidupan manusia di dunia ini hanyalah sebuah perjalanan menuju ridha Allah. Untuk dapat mencapai ridha-Nya, manusia harus tetap berjalan di atas jalan yang sudah digariskan oleh-Nya, dan menjauhi maksiat-Nya.
Karya ini tidak hanya mengajak kita untuk merenungkan kembali kedudukan kita sebagai hamba yang lemah dan mudah melakukan kesalahan, melainkan mendorong kita juga untuk dapat memptaktikkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai luhur Islam. Sehingga, kita pun akan memiliki kesalehan individual sekaligus kesalehan sosial dalam menjalani kehidupan sehari-hari di bawah naungan ridha-Nya.
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah (691 H/1292 M – 751 H/1349 M)
Cendekiawan Muslim ini lahir di Damaskus pada tahun 691 H. Terkenal sebagai seorang reformis pemikiran Islam. Murid utama Ibnu Taimiyah ini menguasai beragam bidang ilmu, mulai dari fikih, tafsir, hadis, akhlak, hingga filsafat, kimia, dan astronomi.
Sebagian besar karyanya berbicara tentang akhlak, moral, dan penyucian jiwa. Karena itulah, ulama ini sering disebut sebagai "spesialis penyakit hati (the scholar of the heart)." Meski oleh sebagian kalangan ia dipandang sebagai kritikus tasawuf, namun sikap kritisnya itu semata ditujukan kepada ajaran dan praktik tasawuf yang menyimpang dari ajaran al-Qur`an dan sunnah Nabi.
Wafat pada tahun 751 H di Damaskus, dan meninggalkan banyak warisan intelektual berupa buku dan tulisan yang hingga saat ini ikut mewarnai arus pemikiran keagamaan di dunia Islam.