Terjemah Tafsir Jalalain 2 Jilid Plus Asbabun Nuzul. SINAR BARU ALGENSINDO
- Rp 258.000 Rp 195.000
- Availability: In Stock
Kitab tafsir Jalalain telah dijadikan kitab rujukan dasar di seluruh pesantren di Indonesia, yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin mempelajari tafsir Al-Quran. Bahasanya ringkas, padat, dan enak. Berikut ini sekilas mengenainya.
Kitab ini satu-satunya kitab tafsir yang penyusunnya dua orang. Uniknya mereka tidak mengerjakannya secara bersamaan. Meski disebut-sebut penyusunnya oleh dua orang, sebenarnya Al-Mahalli dan As-Suyuthi tidak mengerjakannya dalam waktu yang bersamaan. Masing-masing penyusun yang berbeda generasi itu hanya menulis tafsir separuh Al-Quran pada masanya. Sebab ketika sang mufassir pertama menyusun bagian pertama Tafsir Jalalain, mufassir kedua baru saja memulai pengembaraannya mencari ilmu.
Usai menafsirkan Surah An-Nas, Al-Mahalli lalu kembali ke halaman muka Al-Quran, menafsirkan surah Al-Fatihah. Tadinya, setelah usai menafsirkan surah pertama dalam Al-Quran itu ia akan melanjutkan dengan surah Al-Baqarah, Ali Imran dan seterusnya hingga akhir surah Al-Isra. Namun taqdir berkata lain, ketika baru selesai menulis tafsir Al-Fatihah, sang Allamah berpulang ke haribaan Allah pada tahun 864 H/1459 M.
Merasa sayang dengan karya besar sang guru yang nyaris terbengkalai, belasan tahun kemudian, pekerjaan mulia itu pun dilanjutkan oleh salah satu murid Al-Mahalli yang saat itu telah menjadi ulama besar yang sangat alim, Abdurrahman bin Kamaluddin Abi Bakar bin Muhammad Sabiquddin bin Fakhrudin bin Utsman bin Nashiruddin Muhammad bin Saifudin Khidhir Al-Khudhairi As-Suyuthi Al Mishri Asy-Syafi’i, atau Jalaluddin As-Suyuthi. Secara mengagumkan, As-Suyuthi melanjutkan penafsiran dari Surah Al-Baqarah sampai akhir Surah Al-Isra di juz 15, dengan metodologi serta pola dan gaya bahasa yang nyaris sama persis dengan tulisan awal sang guru.
Jika bukan karena ada keterangan bahwa kitab tafsir itu disusun oleh dua mufassir, orang-orang pasti akan mengira penyusun Tafsir Jalalain hanya satu orang saja. Bahkan, untuk menyamakan metodologi dengan sang pendahulu, As-Suyuthi juga meletakkan surah Al-Fatihah berikut penafsirannya di akhir kitab.
Meski terbilang ringkas, informasi-informasi penting dalam Tafsir Jalalain membuat kitab itu terus menjadi rujukan ulama, bahkan hingga saat ini. Keringkasan penjabarannya juga mengundang minat banyak ulama sesudahnya untuk menyusun komentar atas kitab tafsir tersebut.